Super Smartphone Masa Kini
Tahun 2013 adalah era smartphone berlayar Full HD 1920x1080 piksel,
menghasilkan kepadatan piksel sebesar lebih dari 400 piksel per inci.
Salah satu yang pertama kali merilis smartphone dengan layar menyamai
layar Full HDTV ini adalah HTC dengan HTC Butterfly. Selain layar Super
LCD3 beresolusi 1080p dalam bidang 5 inci, Butterfly dilengkapi spek
terkini seperti prosesor quadcore Krait 1,5GHz dengan GPU Adreno 320 dan
RAM 2GB, kamera 8MP dengan f/2.0mm, perekam video 1080p, slot internal
16GB plus slot micro SD, serta tentu saja antarmuka khas HTC yaitu Sense
UI yang sudah mencapai versi 4+. Bagaimana performa dari
super-smartphone teranyar ini?
.
.
Desain dan Bodi
Mungkin yang menjadi sorotan seiring semakin besarnya resolusi layar
smartphone adalah desain yang juga semakin jumbo karena lebar layar juga
semakin besar. Tren 2011 adalah layar 4,5-4,8 inci, sementara kita
lihat tahun 2013 trennya flagship berlayar 5 inci. Namun sebagai ponsel
berlayar 5 inci, HTC Butterfly tidak lebih lebar dari SGSIII, hanya
lebih panjang saja. Sehingga penggunaan satu tangan masih bisa
dilakukan, meskipun panjangnya ponsel membuat pegangan agak kurang
stabil. Untungnya bagian belakangnya berbahan karet doff, yang cukup
memperkuat grip, meskipun kalau kena kotoran/minyak sulit dibersihkan.
Bagian samping ponsel dengan list merah membuat ponsel tampak lebih
tipis dari seharusnya (9.1mm). Secara keseluruhan HTC Butterfly terasa
enteng di tangan, dengan feel genggaman lumayan enak tapi tidak senyaman
SGSIII meskipun SGSIII lebih licin karena bahan glossy dibelakangnya.
.
Secara keseluruhan, HTC Butterfly mirip dengan HTC One X, meski
desainnya lebih simpel, dengan sentuhan warna merah (pada earpiece,
bagian samping dan pada logo Beats Audio) yang keren dan mempermanis
tampilan ponsel. Ada kamera depan dan LED notif (ukurannya kecil jika
dibandingkan LED notifikasi pada SGSIII atau perangkat BlackBerry). Di
bawah layar ada 3 tombol sentuh yakni Back, home dan Recent Apps. Di
bagian belakang ada LED yang menyala merah saat ponsel di-charge, lalu
ada kamera 8MP dan LED flash serta logo HTC, Beats Audio dan
sloudpeaker. Smartphone ini unibodi, jadi kover belakang tidak bisa
dibuka, akibatnya tentu saja batere tidak removable. Untuk port-port ada
di bagian atas, antara lain jack audio 3,5mm dan tombol lock, lalu slot
micro SD dan microSIM yang menempati tempat yang sama. Lainnya hanya
tombol volume di samping kanan
HTC Butterfly Review Gallery
.
Layar
Inilah bagian yang paling kami tunggu-tunggu. HTC Butterfly dilengkapi
dengan layar 5 inci beresolusi Full HD 1920x1080 piksel, resolusi yang
sama dengan kebanyakan LCD TV diatas 32 inci. Hal pertama yang paling
terasa adalah karakteristiknya yang mirip sekali dengan layar HTC One X.
Layarnya menggunakan desain mencelat keluar dengan bingkai layar agak
cembung di ujung-ujungnya, seperti yang Anda temukan pada One X dan
Lumia 920. Layar Butterfly sudah memakai Corning Gorilla Glass 2 yang
dijamin memperkuat layar dari ancaman tergores.
.
Kembali ke kualitas tampilan, hampir seluruh aspek pada layar HTC
Butterfly sempurna. Warna putihnya bagus (dengan karakteristik agak
kekuningan), kepekatan warna hitam bagus (untuk ukuran layar non-OLED),
tingkat saturasi dan kontras tinggi, menambah efek ''eye candy'' pada
layar HTC Butterfly .Viewing angle-nya nyaris sempurna. Layar jauh lebih
cerah dan natural dibanding layar tipe AMOLED, meski kalah di saturasi,
kontras dan blackness, namun kedua tipe ini memang berkarakteristik
demikian, jadi tergantung selera. Menurut saya pribadi, saat ini layar
HTC Butterfly adalah salah satu yang terbaik di dunia smartphone untuk
tipe LCD/IPS, yang bisa menyamai kualitasnya hanya iPhone 5 dan HTC One
X.
.
Ketajaman tidak usah dipertanyakan, 441 piksel per inci jauh melebihi
''Retina Display'' maupun ponsel berlayar 720p manapun. Namun terus
terang saya tidak begitu merasakan ''1080p'' pada layar ponsel ini, jika
dibandingkan dengan 720p pada iPhone 4 (330 ppi), Galaxy Nexus (316
ppi) atau Xperia S (342ppi) misalnya. Layar memang halus, namun ya tidak
ada perbedaan berarti dengan smartphone berlayar diatas 300 ppi
lainnya. Kecuali, jika dalam jarak dekat seperti gambar di bawah:
.
.
Antar Muka
Seperti yang diketahui perangkat Android keluaran HTC selalu unik,
karena menggunakan antarmuka yang benar-benar dirombak. Begitupun HTC
Butterfly, yang menggunakan versi terbaru yakni Sense 4+. Tampilannya
jauh berbeda jika dibandingkan versi Android yang sama pada perangkat
Nexus.
Transisi dan performanya smooth, selain didukung hardware karena
project butter. Meskipun dipenuhi dengan efek-efek yang menarik, seperti
efek 3D, namun jarang ditemukan lag yang parah. Hanya saja kustomisasi
kelas berat ini akan cukup membingungkan untuk pengguna yang baru
menggunakan smartphone HTC, meskipun sebelumnya sudah menggunakan
perangkat Android.
.
Saat layar dalam keadaan terkunci, anda dapat dengan mudah masuk ke
aplikasi yang anda inginkan. Caranya, dengan menyeret dan menaruh ikon
aplikasi yang anda inginkan yang berada pada homescreen ke bagian bawah
layar dimana ada sebuah setengah lingkaran dan arahkan ikon aplikasi ke
dalam lingkaran, dan aplikasi akan langsung terbuka. Ini sangat berguna
misalkan ketika Anda butuh memotret dengan cepat dan ponsel sedang dalam
keadaan terkunci, Anda tinggal memasukkan ikon aplikasi kamera saja ke
lingkaran tersebut. Ada 7 model lock screen yang bisa digunakan:
Wallpaper, Productivity (notifikasi), Photo Album, People, Stocks, Music
dan tanpa lockscreen (menekan tombol unlock langsung membuka ponsel).
HTC Butterfly Review Gallery
.
Homescreen terdiri dari 7 halaman dengan efek transisi 3D, transisi tidak putus (balik ke awal).
Ada berbagai personalisasi di Homescreen antara lain Scene, Skin,
Wallpaper, widget, dan akses pintas untuk aplikasi yang akan tampil di
lockscreen seperti yang kami sebut diatas. Bar notifikasi memiliki akses
pintas untuk Settings dan akses mengaktifkan Power Saver.
HTC Butterfly Review Gallery
.
App Drawer terbagi menjadi tiga kategori yakni All Apps untuk semua
aplikasi yang ada, Frequent Apps (aplikasi yang paling sering
digunakan), dan Downloaded Apps (aplikasi yang Anda unduh dari
PlayStore).Untuk menu utama, ikon aplikasi yang termuat adalah 4 kolom x
5 baris, sama dengan HTC One X, tidak memanfaatkan layar besar 5 inci
resolusi tinggi 1080p, namun imbasnya, ikon aplikasi terlihat sangat
halus. Selain thumbnail mode ada juga tersedia list mode. Untuksusunan
aplikasi, Anda bisa mengaturnya dalam format alfabetis (A-Z) maupun Most
recent dan date (oldest). Jika Anda menekan salah satu ikon aplikasi,
Anda bisa menarik ikon tersebut ke homescreen. Di App drawer ada akses
Search, PlayStore dan Menu pengaturan App Drawer. Anda bisa
menyembunyikan app tertentu.
HTC Butterfly Review Gallery
.
Untuk membuka Recent Apps cukup berbeda dengan Android lain, jika
biasanya hanya menekan tombol Recent Apps, di Butterfly Anda harus
menahannya. Untuk melakukan screenshot sama dengan yang lainnya, tekan
tombol lock berbarengan dengan volume down. Di bagian Manage Apps, Anda
bisa menon-aktifkan sebuah aplikasi, fitur yang lumayan berguna jika
Anda ingin menghemat batere misalnya.
Input Teks, Kontak dan Messaging
Untuk pengetikan, HTC Butterfly menggunakan HTC Sense Input. Ada
beberapa model keyboard yang dapat digunakan yakni QWERTY, AZERTY,
QWERTZ dan ABC (numerik). Fitur-fiturnya antara lain: sound dan
vibration feedback, dictionary, prediksi, kalibrasi dan lain-lain.
Impresi mengetiknya sendiri lebih mudah menggunakan kedua tangan.
Bukannya Anda tidak akan bisa mengetik satu tangan, namun agak sulit,
dikarenakan ponsel ini bodinya panjang sehingga kurang stabil saat
digenggam satu tangan. Yang pasti, mengetik satu tangan di HTC Butterfly
lebih mudah dibanding mengetik satu tangan di Samsung Galaxy Note (5,3
inci) misalnya.
HTC Butterfly Review Gallery
.
Kontak bisa disinkronisasikan dengan Facebook, Twitter, dan akun-akun
lainnya, serta memiliki fitur Group. Untuk penulisan kontak baru, detail
yang dapat anda tambahkan adalah email, internet call, group, event,
birthday, IM, postal address, organization, notes dan website.
HTC Butterfly Review Gallery
.
Untuk messaging, ada SMS standar dan MMS sama dengan yang lain.
Demikian juga dengan Gmail yang dipenuhi banyak fitur yang ada di
dalamnya, sangat berguna untuk Anda yang sering menggunakan fitur email
dari Google itu. Fitur Talk tersedia untuk Anda yang menggunakan GTalk,
namun berhubung jarang orang yang menggunakannya kami merekomendasikan
aplikasi pihak ketiga seperti LINE, Kakao, WhatsApp, YM, maupun Facebook
untuk Anda yang hobi chatting.
HTC Butterfly Review Gallery
.
.
Kamera dan perekam video
HTC Butterfly dilengkapi kamera 8 megapiksel dengan fitur yang cukup
lengkap. Fitur-fiturnya antara lain: self timer, aspek dan resolusi,
durasi tinjauan foto, image adjustment (pengaturan eksposur, kontras,
saturasi dan ketajaamn), ISO (sampai 800), White balance, mengaktifkan
grid, pengaturan storage dan burst shooting (bisa dilimit sampai 20 foto
saja). Ketika memotret, Anda bisa melakukan fokus dengan menyentuh
obyek pada layar (touch to focus), ada juga pengaturan untuk menjepret
foto ketika menyentuh objek. Selain itu ada deteksi wajah, fitur smile
capture dan geo tag serta Scene, HDR, Panorama, Grup portrait (mirip
Scalado) dan efek-efek menarik seperti Vignette, Distortion, Solarize
dan sebagainya.
HTC Butterfly Review Gallery
.
Sayangnya akhir-akhir ini cuaca kurang mendukung, namun masih terlihat
bahwa HTC Butterfly memiliki kualitas foto yang bagus. Apalagi tangkapan
foto lebih lebar dari smartphone pada umumnya, sehingga Anda tidak
perlu mundur-mundur untuk menangkap objek lebih banyak. Silakan lihat
foto di bawah untuk lebih jelasnya. Untuk melihat file aslinya,
unduh dari link ini.
HTC Butterfly Review Gallery
.
.
Perekaman video berbagi antar muka yang sama dengan kamera (di
viewfinder ada dua tombol shutter, untuk memotret dan merekam). Ada
fitur pengaturan ISO, white balance, stabilization (software), stereo
recording, slow motion. Videonya bersifat continous autofocus, namun
Anda bisa melakukan fokus manual dengan menyentuh objek pada layar.
HTC Butterfly Review Gallery
.Ditulis oleh
Indra Rosalia
Sumber: www.teknoup.com
.
.