Inovasi BPPT Hasilkan Kompor Berbahan Bakar Jelantah PostAuthorIcon

KomporBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sedang menggalakkan penggunaan bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah selain gas yaitu dengan memanfaatkan minyak jelantah.  Sebuah kompor  bernama Kompor Tekan Multifuel dikembangkan BPPT untuk memanfaatkan limbah minyak goreng tersebut.

Tahap awal, BPPT menggandeng Koperasi Pengrajin Tahu Tempe (Kopti) Bekasi  untuk sosialisasi penggunaan kompor berbahan bakar jelantah.

Deputi Teknologi Informasi Energi dan Material BPPT Dr.Ir Unggul Priyanto, M.Sc mengatakan pengembangan kompor tekan multifuel ini merupakan contoh kecil dari kajian yang dilakukan BPPT yang menyentuh langsung kebutuhan UKM dan Koperasi.

“Minyak jelantah ini tidak kalah dengan minyak tanah. Selain itu bisa juga digunakan bahan bakar dari solar namun kami lebih menyarankan kompor ini menggunakan jelantah karena lebih bersih,” kata Unggul saat sosialisasi Kompor Tekan Multifuel di Bekasi, Selasa (21/2).

Kompor ini menurut Deputi Pemberdayaan Iptek Kementerian Riset dan Teknologi, Dr.Idwan Suhardi merupakan protipe yang dihasilkan BPPT.

“Kemenristek memfasilitasi sosialiasasinya dengan memberikan insentif kepada perekayasa BPPT dan merupakan salah satu penerima program Peningkatan Kemampuan Peneliti Perekayasa (PKPP). Dan ini semua merupakan masa inkubasi karena pengembangan kompor ini masih terus diujicobakan. Produk massal kompor ini merupakan tahapan berikutnya yaitu tahapan komersialisasi,” kata Idwan.

Sementara Asisten Deputi Iptek Masyarakat Kementerian Riset dan Teknologi Sadiyatmo menambahkan untuk PKPP 2011 pengembangan kompor ini akan diproduski sebanyak 50. Sedangkan untuk PKPP 2012 akan diproduksi sebanyak 100-200 kompor.

Kehadiran kompor berbahan bakar minyak jelantah ini disambut baik oleh Koperasi Pengrajin Tahu Tempe Bekasi. Kompor ini merupakan alternatif yang sangat dinanti kehadirannya karena akan membantu mendapatkan energi pengganti minyak tanah yang mahal dan gas yang masih dirasakan kurang aman.

“Menurut rencana kami akan mendapatkan 15 kompor. Sebelumnya kami sudah mencoba menggunakan kompor tekan multifuel tersebut dan hasilnya sangat membantu. Kami bisa hemat tiga kali pembelian gas hanya dengan menggunakan 5 liter minyak jelantah dan 2 liter minyak tanah. Minyak tanah disini berfungi seperti spirtus pada petromaks, hanya dibutuhkan untuk pemanasan saja. Apalagi kalau harganya Rp400.000,- maka kami yakin semua anggota Kopti akan menggunakan kompor tekan multifuel ini,” kata Burhanuddin, Ketua Kopti Bekasi yang memiliki anggota 1030 di 12 kecamatan di Bekasi.

Pemanfaatan minyak jelantah yaitu sebagai bahan bakar alternatif memiliki nilai ekonomis karena menghemat bahan bakar secara signifikan dengan harga minyak jelantah per liternya yang cukup murah. Potensi ketersediaan minyak jelantah pun cukup besar jika dapat dilakukan kerjasama dengan industri makanan dan rumah makan cepat saji untuk memanfaatkan minyak jelantah.

Sebaliknya jika minyak jelantah dibuang begitu saja dapat berpolusi atau mengotori lingkungan sementara jika digunakan untuk memasak kembali bisa menyebabkan kanker karena karena kandungan yang tinggi dari senyawa polimer, aldehid, asam lemak serta lakton.

Inovasi Teknologi Tepat Guna ala BPPT dengan Kompor Tekan Multifuel ini merupakan bagian dari karya Program Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa (PKPP) tahun 2011 yang dikordinasikan Kementerian Riset dan Teknologi.
Kompor Tekan Multifuel memiliki keunggulan teknis, ekonomi dan kesehatan. Kompor ini lebih praktis digunakan, suhu nyala api cukup tinggi di atas 1200 derajat celcius dan dapat digunakan untuk bermacam-macam minyak nabati seperti minyak kelapa sawit, minyak jarak tanpa perlu modifikasi tambahan.

Secara ekonomi dengan pengembangan Kompor Tekan Multifuel ini minyak jelantah memiliki manfaat alternatif sebagai bahan bakar yang memiliki nilai ekonomis yang dapat menghemat bahan bakar secara signifikan dengan harga murah.

Kompor ini didesain sederhana agar harganya terjangkau dan dari sisi kesehatan diharapkan perilaku masyarakat penjual gorengan juga berubah. Jika sebelumnya memasak menggunakan minyak berulangkali sehingga menurunkan kualitas dan higienis makanan sementara dengan menggunakan kompor tekan mulifuel memiliki alternatif jauh lebih sehat. Karena tidak lagi menggunakan minyak jelantah untuk menggoreng namun jelantahnya bisa digunakan untuk bahan bakar.

Ditulis oleh Alifien

Sumber: www.technology-indonesia.com

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Translate

Popular Posts

Blog Archive

Blogger news

Blog Archive

About

Blogger templates

Teknologi Masa Depan

Blogger templates

Follow

getbox! Not seeing a widget? (More info)getbox! Not seeing a widget? (More info)