Aditya Panji/KompasTekno Google
KOMPAS.com
— Kita sudah tahu siapa dua bintang yang paling bersinar di Google saat
ini. Mereka adalah dua pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin.
Kira-kira, siapa yang akan menggantikan posisi kepemimpinan mereka
kelak?
Google adalah "rumah" orang-orang kreatif dan inovatif.
Perusahaan yang bermula dari mesin pencari ini memiliki banyak talenta
hebat.
Contohnya, sebut saja
Andy Rubin, "Si Bapak Android"
dan Jeff Huber, mantan Kepala Divisi Google Mapping & Commerce yang
kini bergabung dalam Google X, fasilitas yang dibangun Google untuk
melakukan riset dan mengembangkan teknologi-teknologi masa depannya.
Rubin dan Huber merupakan dua eksekutif top Google yang berhubungan dan memberikan laporan langsung kepada CEO Larry Page.
Selain mereka, masih ada beberapa nama yang diprediksi akan menjadi
superstar Google di masa depan. Seperti dilansir oleh
BusinessInsider, beberapa di antara mereka adalah Brian Rakowski, John Hanke, Johanna Wright, Shishir Mehrotra, dan Tom Pickett.
Brian Rakowski
menjabat sebagai Vice President (VP) Google Chrome. Dia adalah lulusan
pertama dari program Associate Product Manager Google, yakni program
inkubasi yang diadakan Google untuk mengumpulkan anak-anak muda
berpotensi. Program itu dirintis oleh Marissa Mayer, mantan eksekutif
Google yang kini menjadi CEO Yahoo.
John Hanke memimpin Niantic Labs, salah satu lab di Google yang mengembangkan beragam aplikasi dan
game. Sebelum bergabung dengan Google, yakni pada tahun 2001, Hanke mendirikan sebuah
startup
(perusahaan rintisan) bernama Keyhole yang mengembangkan aplikasi
pemetaan. Pada tahun 2004, Keyhole diakusisi oleh Google dan produknya
berkembang menjadi Google Maps yang kita tahu saat ini.
Johanna Wright
adalah VP Google Now. Google Now adalah aplikasi asisten pribadi untuk
sistem operasi Android. Aplikasi ini setipe dengan Siri yang
dikembangkan oleh Apple. Google Now pertama kali ditanamkan dalam sistem
Android 4.1 alias "Jelly Bean" pada
smartphone Galaxy Nexus.
Sementara itu,
Shishir Mehrotra dan
Tom Pickett
sama-sama memegang posisi penting di YouTube. Mehrotra menjabat sebagai
VP YouTube dan Pickett sebagai kepala operasi konten global YouTube.
"Sekolah Google"Bagaimana cara Google mengumpulkan begitu banyak orang berbakat? Untuk yang satu ini, Google harus berterima kasih kepada
Marissa Mayer.
Ketika
di Google, Mayer merintis program Associate Product Manager (APM),
sebuah program pelatihan dan rekrutmen untuk menjaring anak-anak muda
berprestasi dan yang memiliki bakat
entrepreneur masuk ke Google. Alumni dari program ini diharapkan bisa menjadi CEO Google di masa depan.
Mayer
memulai program APM pada tahun 2002. Pada waktu itu, Google kesulitan
mendapatkan karyawan yang cocok dengan kultur perusahaannya. Padahal,
mereka sudah mencoba merekrut para profesional dan orang-orang
berpengalaman dari perusahaan-perusahaan yang bagus.
Meskipun
begitu, tidak semua alumni APM bertahan untuk mengembangkan kariernya di
Google. Banyak pula dari mereka yang keluar dari Google dan merintis
bisnisnya sendiri. Salah satu alumnus yang bertahan—seperti telah
disebutkan di atas—adalah Brian Rakowski, VP Google Chrome. Sementara
itu, alumni APM yang berani merintis bisnisnya sendiri, di antaranya
adalah Bret Taylor dan Nick Baum.
Setelah keluar dari Google, Bret Taylor mendirikan FriendFeed, sebuah
startup yang akhirnya dijual kepada Facebook. Sementara itu, Nick Baum mendirikan WhereBerry,
startup yang mengembangkan aplikasi berbasis lokasi. Beberapa nama alumnus APM lainnya yang merintis bisnisnya sendiri bisa dilihat di
situs tanya jawab Quora.
Sumber: tekno.kompas.com