BPPT: e-KTP Indonesia Lebih Canggih dari Malaysia

Telah dibekali teknologi lebih anyar, yaitu contactless.

E-KTPE-KTP
 Indonesia baru saja melakukan pemutakhiran teknologi di data penduduknya. Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang konvensial mulai diganti oleh KTP elektronik (e-KTP), yang sudah ditanamkan chip di dalamnya. Chip itu memuat data-data personal tiap penduduk.

Menurut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), blanko e-KTP berbentuk kartu pintar atau smart card. Blanko ini terdiri dari tujuh lapis yang berbahan dasar Polyethylene Terephthalate Gly (PET-G) yang berukuran 85,60 x 53,98 milimeter dan ketebalan antara 0,76 sampai 1 milimeter. Relatif sangat tipis.

Pada lapisan tengah e-KTP, terdapat sebuah chip atau kartu pintar berbasis mikroprosesor yang bisa menampung 8 KiloBytes (KB) data. Meski kecil, data itu cukup untuk menyimpan biodata, tanda tangan, pas foto, dan dua sidik jari.

Menurut Gembong S Wibowanto, Kepala Program Penelitian dan Perekayasa e-KTP dari BPPT, e-KTP sudah memiliki tiga fitur keamanan untuk mengidentifikasi pemiliknya, serta fitur daya tahan terhadap tekanan, temperatur panas dan dingin, bahan kimia tertentu, dan lainnya.

"Teknologi biometrik juga diterapkan di e-KTP. Fungsinya untuk mengidetifikasi ketunggalan identitas penduduk dari hasil rekaman data penduduk, yang ada di data center e-KTP Kementerian Dalam Negeri," kata Gembong, saat dijumpai di kantor BPPT.

Ke depan, teknologi e-KTP akan diperbaharui untuk mengoptimalisasi layanan administrasi pemerintahan dan layanan publik secara elektronik.

"Nantinya, teknologi kartu pintar pada e-KTP memiliki multifungsi, seperti dapat digunakan untuk Jaminan Kesejahteraan Sosial, kartu subsidi BBM, Kartu Bantuan Langsung Tunai, Kartu Debet, dan fungsi-fungsi lainnya," ujar Gembong.

Teknologi Contactless

Teknologi e-KTP milik Indonesia juga tidak kalah dengan negara-negara lain. Menurut Mohammad Mustafa Sarinanto, Kepala Bidang Sistem Elektronika BPPT, sistem e-KTP Indonesia sudah menggunakan contactless dalam hal perekaman atau pembacaan via card reader.

"Artinya, cukup meletakkan e-KTP di card reader agar terbaca chipnya. Sementara milik Malaysia tidak menggunakan teknologi contactless dan harus dimasukkan ke card reader dahulu, seperti kartu ATM," ujar Mustafa.

Namun begitu, dia menambahkan, untuk masalah kecanggihan e-KTP tidak bisa dibanding-bandingkan dengan negara lain. Semua disesuaikan dengan kebutuhan dan berdasarkan teknologi terbaru.

"Malaysia tidak menggunakan teknologi contacless, karena pada saat itu belum ada teknologi itu. Jika mereka ingin menggunakan teknologi contactless biayanya sangat malah, karena perlu mengubah infrastruktur," kata Mustafa. (eh)

Sumber: http://teknologi.news.viva.co.id/

Calon "Superstar" Google di Masa Depan


Aditya Panji/KompasTekno Google
KOMPAS.com — Kita sudah tahu siapa dua bintang yang paling bersinar di Google saat ini. Mereka adalah dua pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin. Kira-kira, siapa yang akan menggantikan posisi kepemimpinan mereka kelak?

Google adalah "rumah" orang-orang kreatif dan inovatif. Perusahaan yang bermula dari mesin pencari ini memiliki banyak talenta hebat.

Contohnya, sebut saja Andy Rubin, "Si Bapak Android" dan Jeff Huber, mantan Kepala Divisi Google Mapping & Commerce yang kini bergabung dalam Google X, fasilitas yang dibangun Google untuk melakukan riset dan mengembangkan teknologi-teknologi masa depannya.

Rubin dan Huber merupakan dua eksekutif top Google yang berhubungan dan memberikan laporan langsung kepada CEO Larry Page.

Selain mereka, masih ada beberapa nama yang diprediksi akan menjadi superstar Google di masa depan. Seperti dilansir oleh BusinessInsider, beberapa di antara mereka adalah Brian Rakowski, John Hanke, Johanna Wright, Shishir Mehrotra, dan Tom Pickett.

Brian Rakowski
menjabat sebagai Vice President (VP) Google Chrome. Dia adalah lulusan pertama dari program Associate Product Manager Google, yakni program inkubasi yang diadakan Google untuk mengumpulkan anak-anak muda berpotensi. Program itu dirintis oleh Marissa Mayer, mantan eksekutif Google yang kini menjadi CEO Yahoo.

John Hanke memimpin Niantic Labs, salah satu lab di Google yang mengembangkan beragam aplikasi dan game. Sebelum bergabung dengan Google, yakni pada tahun 2001, Hanke mendirikan sebuah startup (perusahaan rintisan) bernama Keyhole yang mengembangkan aplikasi pemetaan. Pada tahun 2004, Keyhole diakusisi oleh Google dan produknya berkembang menjadi Google Maps yang kita tahu saat ini.

Johanna Wright adalah VP Google Now. Google Now adalah aplikasi asisten pribadi untuk sistem operasi Android. Aplikasi ini setipe dengan Siri yang dikembangkan oleh Apple. Google Now pertama kali ditanamkan dalam sistem Android 4.1 alias "Jelly Bean" pada smartphone Galaxy Nexus.

Sementara itu, Shishir Mehrotra dan Tom Pickett sama-sama memegang posisi penting di YouTube. Mehrotra menjabat sebagai VP YouTube dan Pickett sebagai kepala operasi konten global YouTube.

"Sekolah Google"

Bagaimana cara Google mengumpulkan begitu banyak orang berbakat? Untuk yang satu ini, Google harus berterima kasih kepada Marissa Mayer.

Ketika di Google, Mayer merintis program Associate Product Manager (APM), sebuah program pelatihan dan rekrutmen untuk menjaring anak-anak muda berprestasi dan yang memiliki bakat entrepreneur masuk ke Google. Alumni dari program ini diharapkan bisa menjadi CEO Google di masa depan.

Mayer memulai program APM pada tahun 2002. Pada waktu itu, Google kesulitan mendapatkan karyawan yang cocok dengan kultur perusahaannya. Padahal, mereka sudah mencoba merekrut para profesional dan orang-orang berpengalaman dari perusahaan-perusahaan yang bagus.

Meskipun begitu, tidak semua alumni APM bertahan untuk mengembangkan kariernya di Google. Banyak pula dari mereka yang keluar dari Google dan merintis bisnisnya sendiri. Salah satu alumnus yang bertahan—seperti telah disebutkan di atas—adalah Brian Rakowski, VP Google Chrome. Sementara itu, alumni APM yang berani merintis bisnisnya sendiri, di antaranya adalah Bret Taylor dan Nick Baum.

Setelah keluar dari Google, Bret Taylor mendirikan FriendFeed, sebuah startup yang akhirnya dijual kepada Facebook. Sementara itu, Nick Baum mendirikan WhereBerry, startup yang mengembangkan aplikasi berbasis lokasi. Beberapa nama alumnus APM lainnya yang merintis bisnisnya sendiri bisa dilihat di situs tanya jawab Quora.

Sumber: tekno.kompas.com

Bagaimana Rasanya Kerja di Facebook?


  Ternyata, di Silicon Valley, bukan hanya Google yang memanjakan para karyawannya. Facebook pun demikian. Melalui situs tanya-jawab Quora, para karyawan Facebook bercerita tentang hal-hal yang membuat mereka betah bekerja di perusahaan jejaring sosial tersebut.

Meskipun usianya masih belia, Facebook sudah menjadi perusahaan yang makmur. Tidak heran jika perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg pada tahun 2004 itu mampu memberikan kemewahan bagi para karyawannya. Gaji yang tinggi hanya salah satu di antaranya. Berikut ini gambarannya.

Pada Oktober 2012, komunitas karier Glassdoor pernah merilis (software engineer) di 15 perusahaan teknologi ternama di Amerika.

Facebook tercatat sebagai perusahaan kedua yang memberikan gaji pokok paling tinggi kepada software engineer di perusahaannya, yakni rata-rata sebesar 123.626 dollar AS setahun.

Di atas Facebook, ada Google, yang memberikan gaji pokok tahunan rata-rata sebesar 128.336 dollar AS kepada para software engineer-nya. Sementara Apple, eBay, dan Zynga berturut-turut menempati posisi di bawah Google dan Facebook.

Sekarang, kita kembali ke pertanyaan yang di-posting dalam Quora. Apa saja fakta yang menarik tentang bekerja di Facebook?

Sama seperti Google, Facebook juga menyediakan banyak makanan nikmat bagi para karyawannya—untuk sarapan, makan siang, dan makan malam mereka.


Facebook pun memiliki dokter, chiropractor (ahli pengobatan alternatif), dan terapis yang siaga di kantornya yang terletak di daerah Menlo Park, California.

Setiap hari Jumat, Mark Zuckerberg akan menggelar sesi tanya-jawab. Dalam sesi tersebut, dia akan memberikan update informasi dan para karyawan bisa bertanya soal topik apa pun kepada bos Facebook itu.
Setiap tahun, Facebook merayakan pesta ulang tahun perusahaan dan memberikan hadiah kepada para karyawan. Contoh hadiah-hadiah yang sudah pernah diberikan adalah piyama, jam tangan, dan kaos kaki.

Untuk menjaga semangat kerja dan kreativitas para karyawannya, Facebook juga menggelar acara tahunan yang bernama "Game Day". Untuk acara ini, perusahaan menyewa sebuah taman dan mengajak semua karyawannya untuk pergi dan bermain di taman itu.

Facebook ingin para karyawannya merasa nyaman ketika bekerja. Karena itu, mereka dibolehkan memilih komputer kerjanya masing-masing. Karyawan yang senang menggunakan Mac akan diberikan satu komputer Mac. Sementara karyawan yang merasa nyaman bekerja dengan Linux ataupun Windows, akan diberikan komputer berbasis Linux atau Windows.


Karyawan juga dibolehkan untuk memilih smartphone sebagai alat pendukung kerjanya. Ada dua pilihan yang ditawarkan, yakni iPhone atau smartphone berbasis Android. Menurut keyakinan Facebook, para karyawan bisa bekerja lebih produktif jika mereka merasa senang dan nyaman menggunakan perangkat kerjanya.

Dengan perangkat-perangkat kerja itu, setiap karyawan Facebook didorong untuk aktif bermain aplikasi Facebook dan Instagram. Dengan begitu, mereka bisa menemukan kelemahan-kelemahan pada aplikasi yang mereka kembangkan.

Karyawan Facebook yang punya masalah dengan perlengkapan kerjanya tidak perlu khawatir. Di kantor mereka tersedia sebuah vending machine (mesin penjual otomatis) yang berisi beragam perlengkapan, termasuk keyboard dan charger untuk laptop. Karyawan bisa segera mendapatkan perangkat penggantinya di mesin tersebut.

Satu lagi fakta tentang Facebook. Untuk memudahkan komunikasi di kalangan internal perusahaan, para Facebooker memanfaatkan layanannya sendiri. Fitur yang paling sering mereka gunakan untuk berkomunikasi adalah fitur Facebook Groups.


Editor: Reza Wahyudi

Sumber : tekno.kompas.com

Remaja 18 Tahun Ciptakan Baterai "30 Detik"


Dokumentasi Intel Eesha Khare

Butuh waktu setidaknya satu jam untuk mengisi daya baterai ponsel modern sekarang ini. Seorang remaja putri 18 tahun berhasil menciptakan teknologi yang kelak bisa membuat daya baterai ponsel terisi penuh hanya dalam setengah menit atau 30 detik.

Remaja itu adalah Eesha Khare, seorang keturunan India-Amerika. Ia membuat sebuah alat super-kapasitor yang menggunakan struktur nano khusus. Khare menjelaskan, alat tersebut berfungsi penyimpan energi dalam jumlah besar meskipun ruangnya kecil.

Nah, jika alat ini dijadikan sebagai salah satu komponen baterai ponsel, maka ia dapat mengisi penuh daya baterai ponsel tersebut dalam waktu 20 atau 30 detik. "Hal ini dapat mengisi daya sangat cepat, dan dapat bertahan selama 10.000 siklus. Jauh dibandingkan dengan 1.000 siklus baterai biasa," terang Khare, seperti dikutip dari Mashable, Kamis (23/5/2013).

Selain baterai ponsel, alat yang dikembangkan Khare juga bisa dipakai dalam perangkat elektronik lain seperti komputer jinjing atau kendaraan listrik.

Atas temuannya ini, Khare menjadi pemenang Intel International Science and Engineering Fair 2013 pada 17 Mei 2013 lalu, di Phoenix, Arizona, AS, dan memenangkan uang tunai 50.000 dollar AS. Ia berhasil menyingkirkan 1.600 finalis dari 70 negara.

Siswa dari Lynbrook High School, San Jose, California, ini mengaku ini terus melakukan penelitian ilmiah.
Editor: Reza Wahyudi
Penulis: Aditya Panji

Sumber: tekno.kompas.com

Internet Butuh Tombol "Delete"


mashable.comExecutive Chairman Google Eric Schmidt

Ada ungkapan bahwa sebuah informasi yang beredar di internet akan berada di sana selamanya. Executive chairman Goolge Eric Schmidt tahu betul soal ini.

Jikalau informasi tersebut sebatas foto atau tweet yang memalukan dari masa lalu, tentu bukan masalah besar. Tapi bagaimana jika menyangkut masa depan seseorang?

Inilah mengapa Schmidt berpendapat bahwa sebaiknya ada cara mudah untuk menghapus informasi yang beredar di internet. "Tidak adanya tombol 'delete' di internet adalah isu yang signifikan. Kadang penghapusan  adalah hal yang benar," ujar Schmidt seperti dikutip oleh Cnet.

Schmidt mencontohkan seseorang yang melakukan kejahatan saat masih di bawah umur. Hal tersebut memang dihapus dari rekam jejak formal ketika yang bersangkutan tumbuh dewasa, tetapi informasi mengenai kejahatan orang itu bisa jadi tetap beredar di internet dan membuatnya sulit mendapat pekerjaan.

Sikap Schmidt terhadap hal yang berkaitan dengan privasi ini sedikit berbeda dari yang ditunjukannya beberapa tahun lalu. Pada 2009, dia pernah mengatakan, "Jika ada sesuatu hal yang tidak ingin diketahui oleh orang lain, mungkin Anda memang seharusnya tak melakukan itu sejak awal."

Lalu, ketika itu dia juga menjelaskan bahwa mesin pencari, seperti Google menyimpan informasi di internet dalam jangka waktu yang lama sehingga bisa diberikan pada pihak yang berwenang apabila kelak diperlukan.

Google sendiri belakangan diminta penegak hukum AS untuk turut berpartisipasi mengungkap kejahatan dengan menyediakan produk yang memudahkan pengawasan. Usulan itu mendapat tentangan dari kelompok pendukung privasi dan perusahaan internet karena dianggap "bisa merusak reputasi perusahaan".

Sumber: tekno.kompas.com

Canon Rilis 3 Kamera Saku "Hemat Baterai"


PT DatascripCanon Division Director PT Datascrip Merry Harun (tengah) berpose bersama Marketing Executive Canon Image Communication ProductAsa Theodorus PT Datascrip (kiri) dan Operational Director Fokus Fotografindo Januar D. saat peluncuran tiga seri kamera digital saku Canon terbaru, IXUS 255 HS, IXUS 135 dan IXUS 132 di Canon Store Mal Kelapa Gading 2, Jakarta (7/5/2013)
Kehabisan baterai kamera di saat "genting" merupakan hal yang menyebalkan, apalagi bila terjadi di tengah liburan saat colokan listrik jauh dari jangkauan. 

Itulah masalah yang disoroti Canon lewat tiga kamera saku Ixus 255 HS, Ixus 135, dan Ixus 132 yang dirilis PT Datascrip selaku distributor tunggal produk-produk Canon di Indonesia.

Ketiga kamera tersebut dilengkapi fitur penghemat baterai bernama "Eco Mode" yang diklaim mampu meningkatkan ketahanan baterai hingga 30 persen dengan meredupkan layar LCD ketika tidak dipakai.

Ixus 255 HS, misalnya, mampu meningkatkan rated shot dari 220 frame (standar CIPA) menjadi 300 frame dengan mengaktifkan modus hemat baterai.

"Eco Mode yang ada pada ketiga kamera ini semakin membebaskan pengguna untuk terus memotret tanpa perlu khawatir kehabisan baterai," ujar Canon Division Director Datascrip Merry Harun dalam keterangan pers yang diterima Kompas Tekno.

Ixus 255 HS dan Ixus 135 turut dibekali konektivitas WiFi sehingga mampu tersambung ke perangkat Android atau iOS melalui aplikasi Canon Camera Window untuk keperluan berbagi foto melalui jejaring sosial.

Spesifikasi lain termasuk lensa zoom 10x (24-240mm), sensor 12 megapixel, dan prosesor Digic 5 untuk Ixus 255 HS serta lensa zoom 8x (28-224mm), sensor 16 megapixel, dan prosesor Digic 4 untuk Ixus 135.

Adapun Ixus 132 datang dengan spesifikasi yang mirip dengan Ixus 135, tetapi tidak memiliki konektivitas WiFi.

PT Datascrip memasarkan Ixus 255 HS dengan harga Rp 2.535.000, sementara Ixus 135 dan Ixus 132 masing-masing dibanderol Rp 1.795.000 dan Rp 1.450.000.

Sumber: tekno.kompas.com


Bermain Video Game bisa Tingkatkan Kemampuan Kognitif para Lansia


Siapa bilang game hanya ditujukan bagi para remaja dan anak-anak. Game ternyata juga memiliki fungsi yang sangat bagus bagi mereka yang berusia lanjut, terutama dalam meningkatkan kemampuan kognitif. Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Iowa.
Dalam penelitian tersebut tim yang dipimpin oleh Prof. Fredric Wolinsky itu mengamati prilaku mereka yang berusia lebih dari 50 tahun. Total terdapat 681 lansia sukarelawan yang terlibat dalam penelitian tersebut.
Selanjutnya, sukarelawan itu pun dibagi menjadi empat grup. Grup pertama diminta untuk memainkan sebuah game teka-teki silang di komputer selama 10 jam. Selanjutnya tiga grup lain diminta untuk memainkan game bernama Road Tour, di mana satu grup bermain 10 jam di lab, grup kedua bermain 14 jam di lab dan yang terakhir bermain 10 jam di rumah.
Kegiatan tersebut pun dilakukan selama hampir satu tahun. Hasilnya, sukarelawan yang bermain game selama 10 jam dilaporkan memperoleh peningkatan kemampuan kognitif yang setara dengan waktu tiga tahun. Selanjutnya mereka yang bermain 14 jam memperoleh peningkatan kemampuan kognitif yang setara dengan 4 tahun. Selain itu, mereka yang bermain teka-teki silang juga memperoleh peningkatan dalam hal konsentrasi dan kecepatan memproses informasi.
(Via Gizmag)
Sumber: beritateknologi.com

Video Game 3D Mario Terbaru Untuk Wii U Bakal Dirilis Bulan Oktober Mendatang

Guna menggenjot pemasaran perangkat menjelang musim belanja Natal krusial yang biasa terjadi pada pulan bulan Oktober mendatang, Nintendo dikabarkan bakal segera merilis sebuah video game 3D Mario terbaru yang ditujukan bagi pengguna Wii U.
Hal ini diperkuat pula berdasarkan sebuah laporan yang dilansir oleh CVG yang menyatakan kalau saat ini Nintendo memang tengah menunggu pembaharuan sistem Wii U terbaru yang akan diluncurkan selama musim panas sebelum memberikan judul baru yang sebenarnya untuk perangkat.
Mario Kart Wii U bersama judul video game 3D Mario terbaru yang akan datang kabarnya bakal diikut sertakan pada ajang pameran E3 2013 yang bertempat di Los Angeles Convention Center dari tanggal 11-13 Juni 2013 mendatang. Selain dijadikan ajang perkenalan dan eksebisi, ajang pameran tersebut kabarnya juga bakal dijadikan sebagai momen peluncuran resminya.
Setelah mengalami track record penjualan Wii U yang kurang mengesankan selama kuartal terakhir, Nintendo tertarik untuk merevitalisasi minat platform dengan meluncurkan game high-profile terbarunya. Dan pihak perusahaan sendiri konon menargetkan bakal bisa memasarkan sebanyak 9 juta unit perangkat konsol Wii U tersebut selama tahun 2013 ini.
 Sumber: beritateknologi.com

Amerika Ciptakan Sebuah Robot Ubur-ubur untuk Kegiatan Militer

Para Insinyur dari Virginia Tech College of Engineering baru saja menciptakan sebuah robot yang menarik. Robot tersebut merupakan sebuah robot autonomus yang berbentuk seekor ubur-ubur.
Proyek ini pun merupakan sebuah riset yang didanai oleh US Navy dan telah berjalan selama 6 tahun. Nantinya, robot ini pun dapat digunakan sebagai sarana untuk mengamati kondisi di lautan. Robot ini pun memiliki bentuk yang mirip dengan ubur-ubur dan bahkan gerakannya pun mirip.
Penelitian mengenai robot ini pun sudah berjalan cukup lama. Versi pertama robot yang disebut Robojelly ini diperkenalkan pertama kali pada tahun lalu. Selanjutnya, mereka memperkenalkan versi kedua yang disebut Cryo. Robot Cryo ini pun memiliki selimut waterproof yang menghubungkan delapan lengan yang bisa digerakkan.
Para peneliti tersebut pun masih akan terus melanjutkan pengembangan robot ini. Baik dari desain ataupun kemampuannya. Saat ini, robot ubur-ubur ini mampu bertahan selama empat jam. Dengan waktu masih 3 tahun lagi, pengembangan robot ini pun masih sangat memungkinkan.
(Via Geek)
Sumber: beritateknologi.com

i-limb Ultra Revolution, Tangan Palsu Pintar yang Bisa Dikontrol Menggunakan Smartphone

Sebuah perangkat canggih bernama i-limb ultra revolution baru saja diciptakan oleh perusahaan bernama Touch Bionics. Alat ini merupakan sebuah tangan palsu yang elektronik yang juga bisa dikontrol menggunakan sebuah aplikasi smartphone.
Pihak Touch Bionics mengatakan bahwa i-limb miliknya tersebut merupakan tangan palsu pertama di dunia yang bisa dikontrol menggunakan smartphone. Kemampuan ini dapat dilakukan bersamaan dengan sebuah aplikasi mobile bernama biosim.
Selain itu, kemampuan tangan palsu ini pun memiliki fungsi yang sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan. Tangan palsu ini dilengkapi dengan fitur yang mirip dengan tangan manusia. Dengan begitu pihak Touch Bionics berharap agar mereka yang tidak memiliki tangan bisa beraktivitas seperti halnya orang-orang normal.
Tak hanya bisa dikontrol melalui smartphone, tangan ini pun bisa bekerja secara langsung berkat sensor yang mampu mendeteksi gerakan otot. Selain itu tangan palsu ini juga memiliki bobot yang tidak terlalu berat, bervariasi antara 443 gram hingga 515 gram, bergantung pada ukurannya. Selain itu sebuah tangan palsu 7.4 V dapat menahan beban hingga 90 kilogram dan 32 kilogram pada bagian jarinya.
(Via Gizmag)
Sumber: beritateknologi.com

Google Glass Bisa Dipakai Orang Berkacamata


Google

Anggota tim Google Glass Greg Priest-Dorman mengenakan salah satu prototipe kacamata pintar Google

KOMPAS.com - Konsep kacamata pintar masa depan Google Glass memang menarik. Tapi, bagaimana dengan mereka yang memerlukan kacamata untuk memperjelas pengelihatan? Apakah mereka bisa menggunakan Google Glass?

Melalui sebuah publikasi di Google+, tim pengembang Google Glass memberi jawaban singkat atas pertanyaan tersebut: "Ya!"

Dalam publikasi turut dijelaskan bahwa desain Google Glass menganut konsep modular sehingga bagian-bagian kacamata pintar ini bisa diganti sesuai kebutuhan pengguna, termasuk bingkai dan lensa.

Secara teknis, Google Glass disebut bisa memuat bingkai dan lensa kacamata biasa sesuai keperluan masing-masing pemakai.

Tim Google sedang menyempurnakan desain Google Glass untuk mewujudkan hal itu. Rencananya, versi Google Glass yang bisa memuat lensa plus atau minus akan tersedia di tahun 2013.

Google sendiri sudah mengkonfirmasi soal lensa dan bingkai Google Glass yang bisa dikostumisasi sejak 2012 lalu. Perusahaan mesin pencari dikabarkan bakal bermitra dengan produsen-produsen kacamata dalam memproduksi Google Glass.

Kacamata pintar Google dijadwalkan tersedia untuk umum akhir tahun 2013. Harganya disebut kurang dari 1.500 dollar AS. Sebelum itu, Google akan melepas versi "Explorer Edition" dari kacamata tersebut yang akan didistribusikan secara terbatas.
Penulis: Oik Yusuf 

Sumber: tekno.kompas.com

Kacamata Pintar Google Dipastikan Pakai Android

Google
- Berita tentang perangkat kacamata pintar Google Glass terus bergulir. Setelah spesifikasi resmi dari gadget canggih tersebut diumumkan, kini Google mulai membeberkan sistem operasi apa yang akan digunakan di Google Glass.

Menurut Larry Page, CEO Google, perangkat Google Glass akan berbasis sistem operasi buatan mereka sendiri, yaitu Android. 

"Jelas, Glass akan berjalan dengan menggunakan Android, sehingga (Android) mampu berada di berbagai perangkat, dan saya rasa hal tersebut akan terus berlanjut," kata Page, seperti dikutip dariTechCrunch, Sabtu (20/4/2013).

Sebelumnya, memang sudah banyak orang yang berspekulasi, Google Glass akan berjalan dengan sistem operasi berbasiskan Android. Namun, hingga Page angkat bicara, Google belum mau mengonfirmasikan spekulasi tersebut.

Pengumuman Page tentang sistem operasi Google Glass ini tentunya merupakan sebuah kabar baik bagi para pengembang. Dengan menggunakan sistem operasi Android, pihak pengembang sudah tidak perlu repot-repot lagi dalam mempelajari bahasa pemrograman baru, apabila ingin membuat sebuah aplikasi khusus untuk kacamata tersebut. 

Dari berita sebelumnya, Google diketahui telah mengirim batch pertama perangkat Google Glass edisi khusus. Dalam tahap pertama ini, Google mengirimkan sekitar 2.000 kacamata pintar kepada para pemesan.

Google membuka pemesanan kacamata pintar pada konferensi pengembang aplikasi Google I/O tahun 2012. Pendiri Google, Sergey Brin, mengatakan, saat ini kacamata pintar masih berstatus prototipe dan belum menjadi produk konsumen, jadi belum bisa diperjualbelikan secara bebas. Harganya pun masih tinggi, 1.500 dollar AS.

Editor: Reza Wahyudi
Penulis: Deliusno

Sumber: tekno.kompas.com 

Google Glass Bisa Merusak Mata

Google

Anggota tim Google Glass Greg Priest-Dorman mengenakan salah satu prototipe kacamata pintar Google
Label "jauhkan dari jangkauan anak-anak" yang biasa ditemukan di bungkus obat agaknya bisa ditempelkan juga di Google Glass.

Pasalnya, seperti dikutip dari Geek.com, awal bulan ini Google mengeluarkan peringatan yang isinya memberi tahu bahwa "kacamata pintar" besutannya itu berpotensi merusak pengelihatan anak-anak.

"Jangan biarkan anak di bawah usia 13 tahun mengenakan Google Glass karena bisa merusak mata yang masih berkembang," tulis Goolge dalam daftar Frequently Asked Questions untuk Google Glass.

Google juga menghimbau mereka yang matanya pernah dioperasi Lasik agar jangan coba-coba memakai perangkat ini sebelum konsultasi dengan dokter.

Orang-orang yang tidak termasuk dalam dua golongan di atas dikatakan masih bisa mengalami pusing-pusing atau kelelahan mata jika menggunakan Google Glass terlalu lama. 

Google Glass sendiri adalah gadget serupa smartphone yang berbentuk kacamata. Sebagai ganti display touchscreen, disediakan layar kecil yang diletakkan tepat di depan mata kanan pengguna. 

Kacamata pintar tersebut saat ini belum tersedia untuk umum. Google baru membagi-bagikan Glass pada sejumlah pengembang software yang memesan dengan harga 1.500 dollar AS. 

Google Glass masih terus dikembangkan berdasarkan masukan dari para pemakai pertamanya untuk memperbaiki berbagai masalah. Mudah-mudahan, termasuk soal merusak mata ini.
Editor: Reza Wahyudi
 Sumber: : tekno.kompas.com

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Translate

Popular Posts

Blogger news

About

Blogger templates

Teknologi Masa Depan

Blogger templates

Follow

getbox! Not seeing a widget? (More info)getbox! Not seeing a widget? (More info)