Google Glass Bisa Merusak Mata
Google
Anggota tim Google Glass Greg Priest-Dorman mengenakan salah satu prototipe kacamata pintar Google
Label "jauhkan dari jangkauan anak-anak" yang biasa ditemukan di bungkus obat agaknya bisa ditempelkan juga di Google Glass.
Pasalnya, seperti dikutip dari Geek.com, awal bulan ini Google mengeluarkan peringatan yang isinya memberi tahu bahwa "kacamata pintar" besutannya itu berpotensi merusak pengelihatan anak-anak.
"Jangan biarkan anak di bawah usia 13 tahun mengenakan Google Glass karena bisa merusak mata yang masih berkembang," tulis Goolge dalam daftar Frequently Asked Questions untuk Google Glass.
Google juga menghimbau mereka yang matanya pernah dioperasi Lasik agar jangan coba-coba memakai perangkat ini sebelum konsultasi dengan dokter.
Orang-orang yang tidak termasuk dalam dua golongan di atas dikatakan masih bisa mengalami pusing-pusing atau kelelahan mata jika menggunakan Google Glass terlalu lama.
Google Glass sendiri adalah gadget serupa smartphone yang berbentuk kacamata. Sebagai ganti display touchscreen, disediakan layar kecil yang diletakkan tepat di depan mata kanan pengguna.
Kacamata pintar tersebut saat ini belum tersedia untuk umum. Google baru membagi-bagikan Glass pada sejumlah pengembang software yang memesan dengan harga 1.500 dollar AS.
Google Glass masih terus dikembangkan berdasarkan masukan dari para pemakai pertamanya untuk memperbaiki berbagai masalah. Mudah-mudahan, termasuk soal merusak mata ini.
Pasalnya, seperti dikutip dari Geek.com, awal bulan ini Google mengeluarkan peringatan yang isinya memberi tahu bahwa "kacamata pintar" besutannya itu berpotensi merusak pengelihatan anak-anak.
"Jangan biarkan anak di bawah usia 13 tahun mengenakan Google Glass karena bisa merusak mata yang masih berkembang," tulis Goolge dalam daftar Frequently Asked Questions untuk Google Glass.
Google juga menghimbau mereka yang matanya pernah dioperasi Lasik agar jangan coba-coba memakai perangkat ini sebelum konsultasi dengan dokter.
Orang-orang yang tidak termasuk dalam dua golongan di atas dikatakan masih bisa mengalami pusing-pusing atau kelelahan mata jika menggunakan Google Glass terlalu lama.
Google Glass sendiri adalah gadget serupa smartphone yang berbentuk kacamata. Sebagai ganti display touchscreen, disediakan layar kecil yang diletakkan tepat di depan mata kanan pengguna.
Kacamata pintar tersebut saat ini belum tersedia untuk umum. Google baru membagi-bagikan Glass pada sejumlah pengembang software yang memesan dengan harga 1.500 dollar AS.
Google Glass masih terus dikembangkan berdasarkan masukan dari para pemakai pertamanya untuk memperbaiki berbagai masalah. Mudah-mudahan, termasuk soal merusak mata ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Total Tayangan Halaman
Diberdayakan oleh Blogger.
Translate
Popular Posts
-
Kaca safir kini banyak disebut-sebut akan digunakan di Apple iPhone 6, setelah digunakan di lensa kamera dan tombol Home pada iPhone ...
-
CES 2014 Ajang tahunan Consumer Electronic Show (CES) 2014 yang berlangsung di Las vegas, Amerika Serikat usai digelar. Bersamaan deng...
-
Ganti Versi Windows Terbaru atau Diserang Hacker Usai menemani aktivitas omputerisasi selama 12 tahu akhirnya Windows tidak akan memper...
-
Dengan kemajuan dunia otomotif, banyak orang yang menginginkan kemudahan dalam berkendara, salah satunya adalah cara komunikasi s...
-
Muhammad Ikhsan - detikOto Los Angeles -Tanpa disadari perkembangan industri otomotif terus terjadi di era modern ini. Ya...
-
Apakah kedepan motor listrik akan jadi trend di negara-negara maju…?? tapi yang satu ini cukup canggih dengan memakai teknologi gyrosc...
-
Sistem Android selama ini sulit dipecahkan oleh...
-
Para peneliti dari Laboratorium Takanishi di Fakultas sains dan Teknik Universitas Waseda Jepang baru saja mengumumkan proy...
-
Produsen kamera ternama dunia, Nikon baru saja memperkenalkan kamera internchangable teranyar miliknya, yakni AW1. Kamera ini pun dikla...
Blog Archive
-
▼
2013
(103)
-
▼
Mei
(14)
- BPPT: e-KTP Indonesia Lebih Canggih dari Malaysia
- Calon "Superstar" Google di Masa Depan
- Bagaimana Rasanya Kerja di Facebook?
- Remaja 18 Tahun Ciptakan Baterai "30 Detik"
- Internet Butuh Tombol "Delete"
- Canon Rilis 3 Kamera Saku "Hemat Baterai"
- Bermain Video Game bisa Tingkatkan Kemampuan Kogni...
- Video Game 3D Mario Terbaru Untuk Wii U Bakal Diri...
- Amerika Ciptakan Sebuah Robot Ubur-ubur untuk Kegi...
- i-limb Ultra Revolution, Tangan Palsu Pintar yang ...
- Google Glass Bisa Dipakai Orang Berkacamata
- Kacamata Pintar Google Dipastikan Pakai Android
- Google Glass Bisa Merusak Mata
- Ini Bedanya Pengguna Tablet di Indonesia
-
▼
Mei
(14)
Blogger news
Blog Archive
-
▼
2013
(103)
-
▼
Mei
(14)
- BPPT: e-KTP Indonesia Lebih Canggih dari Malaysia
- Calon "Superstar" Google di Masa Depan
- Bagaimana Rasanya Kerja di Facebook?
- Remaja 18 Tahun Ciptakan Baterai "30 Detik"
- Internet Butuh Tombol "Delete"
- Canon Rilis 3 Kamera Saku "Hemat Baterai"
- Bermain Video Game bisa Tingkatkan Kemampuan Kogni...
- Video Game 3D Mario Terbaru Untuk Wii U Bakal Diri...
- Amerika Ciptakan Sebuah Robot Ubur-ubur untuk Kegi...
- i-limb Ultra Revolution, Tangan Palsu Pintar yang ...
- Google Glass Bisa Dipakai Orang Berkacamata
- Kacamata Pintar Google Dipastikan Pakai Android
- Google Glass Bisa Merusak Mata
- Ini Bedanya Pengguna Tablet di Indonesia
-
▼
Mei
(14)
0 komentar:
Posting Komentar