Ini Bedanya Pengguna Tablet di Indonesia
oik yusuf/ kompas.com
JAKARTA — Soal pola pemakaian, para pengguna tablet di Tanah Air ternyata memiliki keunikan dibandingkan pemilik perangkat serupa di negara-negara maju.
Hal tersebut diutarakan oleh Mobile Phone Business Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia Andry Sutamto ketika berbicara dalam Media Workshop Samsung Galaxy Note 8 di Jakarta, Selasa (7/5/2013).
"Di Indonesia, smartphone dianggap sebagai alat komunikasi; sementara tablet utamanya dipakai untuk keperluan main game, entertainment, dan social networking," papar Andry, mengutip hasil survei yang dilakukan perusahaannya pada Desember tahun lalu.
Survei Samsung di Indonesia, menurut penjelasan Andry, melibatkan 100 responden dari kalangan pengguna perangkat Samsung dan merek lain, dengan rentang usia 20-45 tahun dan proporsi jender sebanding.
Temuan survei itu dikatakannya agak berbeda dengan pola penggunaan tablet di negara maju seperti wilayah Amerika Serikat dan Eropa, yang lebih spesifik. "Misalnya untuk keperluan edukasi dan medis di rumah sakit. Di Indonesia, penggunaannya masih sangat umum," imbuh Andry.
Adapun untuk produktivitas, pengguna di Indonesia disebut masih condong mengandalkan perangkat konvensional seperti komputer laptop.
Soal ini, Andry mengatakan bahwa ukuran tablet ternyata juga bisa mempengaruhi pola pemakaiannya.
Perihal bermain game dan entertainment tadi lebih umum ditemukan di tablet kecil dengan ukuran layar sekitar 7 inci. Sementara itu, tablet berukuran 10 inci dinilai terlalu merepotkan untuk ditenteng.
Andry melanjutkan, dengan menghadirkan tablet berukuran 8 inci, Samsung berharap bisa menggabungkan aspek entertainment dan produktivitas dalam sebuah tablet. "Ukuran 8 inci itu ideal, masih mudah dibawa ke mana-mana."
Hal tersebut diutarakan oleh Mobile Phone Business Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia Andry Sutamto ketika berbicara dalam Media Workshop Samsung Galaxy Note 8 di Jakarta, Selasa (7/5/2013).
"Di Indonesia, smartphone dianggap sebagai alat komunikasi; sementara tablet utamanya dipakai untuk keperluan main game, entertainment, dan social networking," papar Andry, mengutip hasil survei yang dilakukan perusahaannya pada Desember tahun lalu.
Survei Samsung di Indonesia, menurut penjelasan Andry, melibatkan 100 responden dari kalangan pengguna perangkat Samsung dan merek lain, dengan rentang usia 20-45 tahun dan proporsi jender sebanding.
Temuan survei itu dikatakannya agak berbeda dengan pola penggunaan tablet di negara maju seperti wilayah Amerika Serikat dan Eropa, yang lebih spesifik. "Misalnya untuk keperluan edukasi dan medis di rumah sakit. Di Indonesia, penggunaannya masih sangat umum," imbuh Andry.
Adapun untuk produktivitas, pengguna di Indonesia disebut masih condong mengandalkan perangkat konvensional seperti komputer laptop.
Soal ini, Andry mengatakan bahwa ukuran tablet ternyata juga bisa mempengaruhi pola pemakaiannya.
Perihal bermain game dan entertainment tadi lebih umum ditemukan di tablet kecil dengan ukuran layar sekitar 7 inci. Sementara itu, tablet berukuran 10 inci dinilai terlalu merepotkan untuk ditenteng.
Andry melanjutkan, dengan menghadirkan tablet berukuran 8 inci, Samsung berharap bisa menggabungkan aspek entertainment dan produktivitas dalam sebuah tablet. "Ukuran 8 inci itu ideal, masih mudah dibawa ke mana-mana."
Editor: Wicaksono Surya Hidayat
Penulis: Oik Yusuf
Sumber: tekno.kompas.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Total Tayangan Halaman
Diberdayakan oleh Blogger.
Translate
Popular Posts
-
Kaca safir kini banyak disebut-sebut akan digunakan di Apple iPhone 6, setelah digunakan di lensa kamera dan tombol Home pada iPhone ...
-
CES 2014 Ajang tahunan Consumer Electronic Show (CES) 2014 yang berlangsung di Las vegas, Amerika Serikat usai digelar. Bersamaan deng...
-
Ganti Versi Windows Terbaru atau Diserang Hacker Usai menemani aktivitas omputerisasi selama 12 tahu akhirnya Windows tidak akan memper...
-
Dengan kemajuan dunia otomotif, banyak orang yang menginginkan kemudahan dalam berkendara, salah satunya adalah cara komunikasi s...
-
Muhammad Ikhsan - detikOto Los Angeles -Tanpa disadari perkembangan industri otomotif terus terjadi di era modern ini. Ya...
-
Apakah kedepan motor listrik akan jadi trend di negara-negara maju…?? tapi yang satu ini cukup canggih dengan memakai teknologi gyrosc...
-
Sistem Android selama ini sulit dipecahkan oleh...
-
Para peneliti dari Laboratorium Takanishi di Fakultas sains dan Teknik Universitas Waseda Jepang baru saja mengumumkan proy...
-
Produsen kamera ternama dunia, Nikon baru saja memperkenalkan kamera internchangable teranyar miliknya, yakni AW1. Kamera ini pun dikla...
Blog Archive
-
▼
2013
(103)
-
▼
Mei
(14)
- BPPT: e-KTP Indonesia Lebih Canggih dari Malaysia
- Calon "Superstar" Google di Masa Depan
- Bagaimana Rasanya Kerja di Facebook?
- Remaja 18 Tahun Ciptakan Baterai "30 Detik"
- Internet Butuh Tombol "Delete"
- Canon Rilis 3 Kamera Saku "Hemat Baterai"
- Bermain Video Game bisa Tingkatkan Kemampuan Kogni...
- Video Game 3D Mario Terbaru Untuk Wii U Bakal Diri...
- Amerika Ciptakan Sebuah Robot Ubur-ubur untuk Kegi...
- i-limb Ultra Revolution, Tangan Palsu Pintar yang ...
- Google Glass Bisa Dipakai Orang Berkacamata
- Kacamata Pintar Google Dipastikan Pakai Android
- Google Glass Bisa Merusak Mata
- Ini Bedanya Pengguna Tablet di Indonesia
-
▼
Mei
(14)
Blogger news
Blog Archive
-
▼
2013
(103)
-
▼
Mei
(14)
- BPPT: e-KTP Indonesia Lebih Canggih dari Malaysia
- Calon "Superstar" Google di Masa Depan
- Bagaimana Rasanya Kerja di Facebook?
- Remaja 18 Tahun Ciptakan Baterai "30 Detik"
- Internet Butuh Tombol "Delete"
- Canon Rilis 3 Kamera Saku "Hemat Baterai"
- Bermain Video Game bisa Tingkatkan Kemampuan Kogni...
- Video Game 3D Mario Terbaru Untuk Wii U Bakal Diri...
- Amerika Ciptakan Sebuah Robot Ubur-ubur untuk Kegi...
- i-limb Ultra Revolution, Tangan Palsu Pintar yang ...
- Google Glass Bisa Dipakai Orang Berkacamata
- Kacamata Pintar Google Dipastikan Pakai Android
- Google Glass Bisa Merusak Mata
- Ini Bedanya Pengguna Tablet di Indonesia
-
▼
Mei
(14)
0 komentar:
Posting Komentar